Ratu Elizabeth telah dimakamkan pada hari Senin
(19/9/2022), upacaranya digelar di London. Inggris telah mengundang kepala
negara atau perwakilan di tingkat duta besar dari negara mana pun yang memiliki
hubungan diplomatik penuh. Puluhan atau bahkan ratusan pemimpin dunia hadir memberi
penghormatan terakhir pada ratu yang telah dinobatkan sejak tahun 1952 tersebut. Menurut sebuah media, pemakaman sang ratu menghabiskan dana 130 M lebih.
Masa pemerintahannya selama 70 tahun merupakan
masa pemerintahan terlama dalam sejarah Monarki Britania Raya serta
pemimpin monarki kedua di dunia dengan masa kekuasaan terlama, melampaui masa
pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63
tahun. Dia merupan pemimpin monarki Britania Raya paling berpengaruh dalam 150
Tahun terakhir.
Meski pemerintahannya hanya simbol semata,
namun warga Inggris menaruh perhatian yang besar dan penghormatan yang tinggi
terhadap ratunya. Di sistem pemerintahan yang modern, kerajaan inggris hanya
sekadar warisan kebudayaan zaman dahulu yang terus dipertahankan. Mereka saat
ini menggunakan sitem pemerintahan demokrasi dengan kekuasaan eksekutif dipegang
oleh perdana menteri.
Sepanjang apapun usia manusia, tetap saja akan
berakhir dan tutup usia. Bisa kita bayangkan, 70 tahun menjadi ratu dengan
segala pelayanan mewahnya. Kurang apa nikmat yang diperoleh. Mungkin hanya satu
yang belum didapat, keabadian. Ya, dunia ini memang fana, kebhagiaan yang ada
di dalamnya juga fana semata.
Ketika kehidupan ini sudah berakhir, apa yang
bisa kita harapkan lagi. Selain bekal iman dan amal kebaikan. Segala nikmat duniawi
yang dikecap di alam semesta ini tak akan lagi ada artinya. Kematian adalah
nasihat, terlebih kematian orang yang memiliki pengaruh besar di dunia seperti
sang Ratu Inggris, Elizabet II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar