Nama lengkapnya Habiburrahman El Shirazy, dia adalah
novelis Indonesia yang kondang. Beliau biasa dipanggil Kang Abik. Selain
novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini
juga dikenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren,
dan penceramah.
Tidak hanya di Indonesia, karya-karya
Habiburrahman sudah dikenal di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, bahkan
sampai Amerika Serikat. Banyak karya-karya Kang Abik yang best seller.
Bahkan beberapa novel sudah difilmkan dan mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat.
Dalam pelatihan menulis artikel via zoom yang
diselenggarakan Majalah Mata Air Sabtu kemarin, Kang Abik banyak memberikan
pencerahan bagaimana menjadi seorang penulis yang baik. Apa yang disampaikan
Kang Abik sebenarnya berdasarkan dari pengalaman-pengalaman beliau dalam
menulis.
Penulis harus memiliki niat yang kuat dan
motivasi diri. Penulis baik ialah
penulis yang sadar, berpikir aktif dan tidak malas. Ia selalu menggunakan panca
inderanya untuk menggali ide. Ide tidak selalu datang dengan sendirinya,
terkadang kita yang mesti mengejar dan mengikat ide.
Ide ibaratnya ikan di laut, dan penulis adalah
nelayan. Ada nelayan yang hanya menunggu di bibir pantai mengharapkan ikan
terdampar di dekatnya. Sementara nelayan yang lain berusaha menangkap ikan
dengan menebar jaring di tengah lautan. Begitu perumpamaan penulis yang malas
dan yang aktif. Penulis aktif akan selalu membaca, mengamati atau berdiskusi
untuk mendapatkan gagasan baru.
Yang terakhir Kang Abik berpesan. Menulislah,
karena menulis adalah bentuk syukur kita telah dianugerahi akal yang sehat,
ilmu dan wawasan. Menulis adalah bagian dari dakwah karena dengan menulis
seseorang mampu menebar kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar