Aksi demonstrasi
merupakan salah satu wujud kebebasan berpendapat yang dijamin oleh
undang-undang. Masyarakat berhak menyuarakan aspirasi mereka untuk menyampaikan
kritik maupun saran kepada pemerintah. Namun, kebebasan ini harus dilakukan
dengan cara yang tertib, damai, dan menghormati hak orang lain. Sayangnya,
masih sering kita temui demonstrasi yang berubah menjadi tindakan anarkis. Hal
ini tidak hanya merusak citra perjuangan, tetapi juga menimbulkan kerugian bagi
banyak pihak.
Perusakan fasilitas
umum, pembakaran, bahkan penjarahan yang terjadi beberapa waktu yang lalu jelas
melanggar hukum dan merugikan masyarakat luas. Bahkan di beberapa daerah
menimbulkan korban jiwa. Fasilitas umum yang dirusak dibangun dengan dana
rakyat, sehingga ketika dihancurkan, yang dirugikan bukan hanya pemerintah
tetapi juga masyarakat yang membutuhkannya.
Selain itu, tindakan anarkis
dapat menghambat aktivitas ekonomi dan mengganggu ketertiban umum. Ketika
terjadi kerusuhan, banyak pedagang kecil yang kehilangan mata pencaharian
karena toko mereka dijarah atau dibakar. Jalanan yang rusak dan fasilitas
transportasi yang terganggu menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh. Dampak ini
tidak hanya dirasakan oleh pelaku demo, tetapi juga oleh orang-orang yang tidak
ada sangkut pautnya dengan aksi tersebut. Inilah bukti bahwa anarkisme tidak
pernah membawa kebaikan, melainkan kerugian bersama.
Padahal, ada banyak
cara yang lebih bermartabat untuk menyampaikan aspirasi. Aksi damai, dialog
dengan pihak berwenang, dan pemanfaatan teknologi untuk kampanye sosial adalah
alternatif yang jauh lebih efektif. Dengan cara ini, suara masyarakat tetap
terdengar tanpa harus merugikan orang lain. Jika demonstrasi dilakukan dengan
tertib, maka pesan yang disampaikan justru lebih dihargai oleh pemerintah dan
masyarakat.
Kesimpulannya,
tindakan anarkis bukanlah solusi, melainkan masalah baru yang merugikan semua
pihak. Demonstrasi seharusnya menjadi sarana untuk memperjuangkan keadilan,
bukan ajang untuk melampiaskan amarah secara brutal. Oleh karena itu, kesadaran
masyarakat perlu ditingkatkan agar kebebasan berpendapat tetap berjalan selaras
dengan rasa tanggung jawab. Hanya dengan sikap yang bermoral dan menghormati
orang lain, aspirasi dapat disampaikan tanpa mengorbankan ketertiban dan
keamanan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar