Senin, 01 September 2025

Tindakan Anarkis yang Merugikan Kita Bersama

 



Aksi demonstrasi merupakan salah satu wujud kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang. Masyarakat berhak menyuarakan aspirasi mereka untuk menyampaikan kritik maupun saran kepada pemerintah. Namun, kebebasan ini harus dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan menghormati hak orang lain. Sayangnya, masih sering kita temui demonstrasi yang berubah menjadi tindakan anarkis. Hal ini tidak hanya merusak citra perjuangan, tetapi juga menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

Perusakan fasilitas umum, pembakaran, bahkan penjarahan yang terjadi beberapa waktu yang lalu jelas melanggar hukum dan merugikan masyarakat luas. Bahkan di beberapa daerah menimbulkan korban jiwa. Fasilitas umum yang dirusak dibangun dengan dana rakyat, sehingga ketika dihancurkan, yang dirugikan bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat yang membutuhkannya.

Selain itu, tindakan anarkis dapat menghambat aktivitas ekonomi dan mengganggu ketertiban umum. Ketika terjadi kerusuhan, banyak pedagang kecil yang kehilangan mata pencaharian karena toko mereka dijarah atau dibakar. Jalanan yang rusak dan fasilitas transportasi yang terganggu menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku demo, tetapi juga oleh orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan aksi tersebut. Inilah bukti bahwa anarkisme tidak pernah membawa kebaikan, melainkan kerugian bersama.

Padahal, ada banyak cara yang lebih bermartabat untuk menyampaikan aspirasi. Aksi damai, dialog dengan pihak berwenang, dan pemanfaatan teknologi untuk kampanye sosial adalah alternatif yang jauh lebih efektif. Dengan cara ini, suara masyarakat tetap terdengar tanpa harus merugikan orang lain. Jika demonstrasi dilakukan dengan tertib, maka pesan yang disampaikan justru lebih dihargai oleh pemerintah dan masyarakat.

Kesimpulannya, tindakan anarkis bukanlah solusi, melainkan masalah baru yang merugikan semua pihak. Demonstrasi seharusnya menjadi sarana untuk memperjuangkan keadilan, bukan ajang untuk melampiaskan amarah secara brutal. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar kebebasan berpendapat tetap berjalan selaras dengan rasa tanggung jawab. Hanya dengan sikap yang bermoral dan menghormati orang lain, aspirasi dapat disampaikan tanpa mengorbankan ketertiban dan keamanan bersama.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Misi Berat Timnas Indonesia

  Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ke-4 zona Asia akan segera dihelat. Undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 su...