Orang yang tidak bisa mengendalikan marahnya cenderung
dijauhi orang. Temannya, tetangganya bahkan keluarga sendir pasti tidak nyaman
bergaul dengan seorang pemarah. Sama tidak nyamannya berada di dekat kobaran
api, panas.
Menahan diri dari menurutkan luapan kemarahan membutuhkan
perjuangan. Karena kita mengetahui Bersama, mengendalikan diri di saat marah
itu memang berat. Terlebih bila penyebab kemarahan nyata-nyata karena faktor kesalahan
orang lain bukan kealpaan kita.
Ternyata orang dikatakan kuat bukan karena mampu
mengangkat beban yang berat. Atau orang yang ototnya besar dan memiliki tenaga
yang luar biasa. Tapi orang dikatakan kuat bila ia mampu menahan diri di saat
sedang marah. Karena hakikatnya menahan kemarahan lebih sulit dari mengangkat
beban yang berat.
Terlebih bagi seorang pemimpin, marah yang diturutkan akan
menjadi aib bagi dirinya. Kehormatan di mata bawahannya akan hilang. Orang yang
dipimpinnya akan kehilangan rasa hormat. Setidaknya pasti akan berkurang.
Semua memang harus terus berlatih menahan marah. Marah
boleh selama memang hal itu dibenarkan. Tetapi semua harus terkontrol sehingga
kemarahannya tetap pada jalur yang benar. Bukan kemarahan yang meluapkan dan
melampiaskan nafsu belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar