Pemilu presiden masih dua tahun lagi. Tapi saat ini kita
sudah banyak melihat tokoh-tokoh nasional bersiap menyambut hajatan besar di
tahun 2024 tersebut. Berbagai cara dibangun untuk mencari perhatian masyarakat.
Ada yang rajin memasang banner dengan ukuran yang besar. Ada pula yang sering
tampil di media sosial dengan gaya khasnya masing-masing.
Sebenarnya membangun citra diri agar laku di kontes pemilu
adalah hal yang lazim dan sah-sah saja. Itu bukan bagian dari mencuri strat.
Alam demokrasi memang tidak melarang siapapun memiliki hasrat menjadi pemipin .
Dua tahun bukan waktu yang panjang untuk melakukan
persiapan menyambut pemilu. Membangun citra diri membutuhkan waktu yang tidak
pendek. Segala persiapan tentu sudah dirancang jauh sebelum hari pemungutan
suara. Membentuk tim, mengatur strategi maupun menggalang logistik pasti sudah
dimulai dari saat ini atau bahkan sejak tahun kemarin.
Ada kemudahan yang didapat dari calon pemimpin nasional
saat ini. Kemudahan tersebut adalah media sosial yang mudah diakses oleh
masyarakat kita. Menggunakan platform medsos yang gratis menjadi pilihan cerdik
bagi para kandidat. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya iklan di televisi,
cukup memiliki tim yang handal IT semua akan berjalan dengan sangat efektif.
Biaya besar kampanye bisa dicicil jauh-jauh hari melalui
medsos. Kita bisa menyaksikan betapa medsos mampu berperan begitu besar dalam
memublikasi dan mengenalkan tokoh atau calon pemimpin. Memang tidak mungkin
medsos mampu menjangkau seluruh wilayah di negeri kita, tapi yang pasti sebagian
besar masyarakat kita adalah pengguna medsos yang aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar