Sebagai negara yang
memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya menjadi contoh
negara yang Islami. Memang, Islam tidak menjadi dasar bernegara akan tetapi Pancasila
memiliki nilai-nilai yang selaras dengan ajaran Islam.
Anehnya, negara-negara yang
sekuler dan negara yang menjalankan
urusan-urusan manusia berdasarkan pertimbangan humanisme bukan pada
ajaran agama justru tampil lebih Islami. Kita ambil saja beberapa contoh
kota-kota di eropa, tingkat kriminalitas di sana terbilang rendah.
Apa yang
menyebabkan tingkat kejahatan relatif tinggi di negara kita?. Padahal mayoritas
masyarakat memahami ajaran agama. Begitu pula tingkat kejujuran masyarakat kita
dinilai rendah. Bahkan tingkat kejujuran yang rendah juga melanda para pemimpin
yang kita pilih. Buktinya, sangat banyak eksekutif di negeri ini yang
tersangkut kasus korupsi.
Rendahnya
moral suatu bangsa menurut Prof.Mujamil Qomar dikarenakan tidak adanya teladan
yang bisa diikuti. Faktanya, penjaga moral justru banyak yang tidak bermoral
dan penegak keadilan banyak yang berbuat curang. Masyarakat sulit mencari figur
teladan yang perkataan, perbuatan dan geraknya benar-benar lurus.
Umat Islam
harus kembali pada teladan yang benar-benar sempurna. Teladan satu-satunya yang
tidak memiliki cela adalah Nabi Agung Muhammad Saw. Sebagai pemimpin, suami,
orang tua, tetangga dan apapun peran beliau semua layak diikuti. Rasulullah
merupakan figur “uswatun hasanah” yang semua sisi kehidupan beliau harus
diteladani umat Islam. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar