Dinamika dunia
politik di negeri kita hari-hari ini menyuguhkan drama yang penuh dengan guncangan. Kasak-kusuk mencari figur cawapres begitu intens dilakukan oleh para
pemimpin partai koalisi yang semakin mendekati masa akhir pendaftaran Capres
dan Cawapres.
Kini lengkap sudah.
Ketiga Capres telah mendapatkan “jodoh” masing-masing untuk mengarungi pilpres
tahun 2024 mendatang. Ada kejutan dan banyak fakta yang membuat publik heran
tidak habis pikir. Lawan yang dulu habis-habisan dijatuhkan tiba-tiba kini
dipeluk dengan hangat. Dan kawan yang sudah banyak berkorban mendadak kini ditinggalkan.
Tidak ada balas budi
dalam politik, dan memang benar jargon yang selama ini digaungkan. Dalam dunia
politik tidak ada lawan abadi dan kawan sejati. Yang ada hanya kepentingan yang
abadi.
Ada kader yang
menelikung mentornya, ada anak didik yang menggulingkan seniornya, ada orang
kepercayaan yang menjatuhkan penyokong utama di karir politiknya. Dan masih ada
banyak cerita penghianatan kejam dalam dunia politik kita.
Perumpamaan politik
di Indonesia seperti orang yang mengasuh anak singa. Ketika masih kecil dia
disayang-sayang karena terlihat begitu menggemaskan. Namun di saat dia tumbuh
besar, kuku dan taringnya yang kuat justru digunakan untuk menerkam
pengasuhnya. Bukankah seperti itu wajah perpolitikan kita?. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar