Alkisah, ada seorang
sarjana yang baru lulus dari sebuah perguruan tinggi ternama sedang mengadakan
perjalanan seorang diri menuju sebuah desa yang terpencil. Sebagai seorang
sarjana yang baru diwisuda tampak sekali sikapnya sangat idealis. Ibaratnya
bagai kerupuk yang keluar dari wajan penggorengan, masih renyah.
Karena desa yang dituju
letaknya sangat jauh dari kota, dia harus menempuh perjalanan berjam-jam
lamanya. Dia harus menyusuri jalan setapak dengan hanya berjalan kaki karena jalur yang
dilalui tidak bisa ditempuh dengan kendaraan.
Tibalah ia di sebuah sungai
yang besar. Desa yang ia tuju berada di seberang sungai tersebut, dan tidak ada
jembatan untuk menyeberanginya. Dia harus menyeberangi sungai besar yang
arusnya sangat deras dengan menggunakan biduk kecil. Mau tidak mau dia harus
menggunakan sarana yang ada karena hanya ada satu tempat penyeberangan.
Seorang tukang perahu
dengan penampilan lusuh bersiap menyeberangkan sang sarjana dengan perahunya.
Ketika perahu kecil sudah mulai bergerak menyusur sungai sarjana bertanya pada tukang
perahu; ”Bapak tahu tentang SAINS?”. Tukang perahu menjawab dengan
polos. “Tidak”. Sarjana baru menimpali dengan berkata; “Kalau kamu
tidak tahu SAINS berarti kamu akan kehilangan sepertiga hidupmu”.
Selanjutnya sarjana baru
bertanya lagi; ”Bapak tahu tentang filsafat?”. Lagi-lagi tukang perahu
menjawab dengan santai, “Tidak”. Sambil tersenyum sinis sarjana
berkata; “Kalau kamu tidak tahu tentang filsafat berarti kamu akan
kehilangan sepertiga hidupmu”. Tiba-tiba terdengar suara keras “Brakk..”.
Rupanya sampan kecil tersebut menabrak batu besar yang tidak tampak dari
permukaan air.
“Kamu tahu tentang cara
berenang?” Tukang perahu berteriak pada sarjana. Dengan gugup
sarjana berkata “Tidak”. Tukang perahu sekali lagi berteriak; “Kalau
kamu tidak tahu caranya berenang bukan cuma sepertiga, tapi seluruh hidupmu
akan hilang”.
Cerita ini saya kutip dari
Prof.Mujamil Qomar. Pesan penting dari cerita ini, jangan pernah merasa menjadi
orang pintar dan merendahkan orang lain, karena setiap orang punya kelebihan
masing masing. Jadi, respek dan hormati siapa saja….
Mantabb pak. Betul sekali. 😊👍
BalasHapusNggih. Matursuwun
BalasHapus