Ramadan tahun 1445 Hijriyah telah
memasuki fase ketiga yakni sepuluh hari yang terakhir. Pada malam-malam sepuluh
hari yang terakhir, banyak ulama yang meyakini bahwa itulah
saat-saat turunnya malam Lailatul Qadar. yakni malam yang sangat
istimewa yang hanya ada di bulan Ramadan, dan disebutkan dalam Al-Quran sebagai
malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Di saat Ramadan sedang memasuki masa
akhirnya, di saat itu pula energi kaum muslimin sudah mulai menurun. Masjid dan
musholla semakin berkurang jamaahnya. Pusat keramaian bukan lagi di masjid atau
musholla namun kini berpindah di tempat-tempat perbelanjaan.
Konsentrasi umat sudah mulai mengarah
pada perayaan Idulfitri. Ibu-ibu sudah semakin sibuk dengan belanja baju dan
menyiapkan kue lebaran. Bapak-bapak juga banyak yang repot merias rumah agar
nampak semakin indah saat perayaan Idulfitri.
Memang seakan terbalik. Di awal Ramadan
semua semangat meningkatkan ibadahnya. Namun di babak akhir Ramadan yang
seharusnya amal ibadah lebih ditingkatkan justru semakin menurun. Namun
sebenarnya itu adalah hal yang wajar. Seperti perlombaan lari, pada saat start
begitu banyak pesertanya, namun hanya sedikit yang sampai di garis finish.
Yang pasti hanya sedikit orang yang akan
mendapat kemuliaan malam Lailatul Qadar yakni mereka yang istiqomah. Momentum
Ramadan benar-benar dimanfaatkan untuk mendekat dan meraih rida Allah. Dan
mereka yang dijanjikan akan kembali fitrah bersih dari dosa-dosanya yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar