Setiap musibah pasti ada hikmahnya.
Biasanya ungkapan seperti itu yang digunakan orang bijak ketika memberi nasihat.
Memang benar, tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, semua yang terjadi sudah
menjadi kehendak Sang Pencipta. Karunia berupa nikmat atau musibah pada
hakikatnya sama, semata-mata hanya ujian dari Allah.
Kebanyakan orang pasti akan lebih
memilih ujian berupa kenikmatan dan kesenangan dibanding dengan kesusahan,
kesempitan dan kesulitan. Tapi ternyata yang hidupnya diuji dengan kenikmatan
berupa kekayaan, jabatan dan kehormatan banyak yang tidak lulus ujian hidup.
Berapa banyak yang hidup dalam
kemewahan justru melupakan Tuhannya. Betapa banyak orang yang memiliki
kekewenangan dan kekuasaan justru bertindak sewenang-wenang. Fasilitas berupa segala
kemudahan hidup tidak menjadikan manusia banyak bersyukur, sebaliknya menjadi
kufur nikmat.
Sementara itu, ujian berupa
kesusahan dan kesulitan hidup justru bisa menjadi jembatan seorang hamba dekat
dengan Rabbnya. Dia mengeluh, munajat, memohon pertolongan di setiap waktu.
Ujian berupa musibah semakin membuat kesabarannya kuat. Itulah hikmah besar di
balik musibah.
Kita tidak bisa memilih diuji
dengan musibah atau kenikmatan. Baik itu sedih dan senang hanya sementara. Yang
merasakan hidupnya sempit pasti ada akhirnya. Sementara yang hidupnya di dunia diliputi
kebahagiaan juga tidak akan selama-lamanya. Yang selamat adalah mereka yang lulus dari ujian-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar