“Hidup itu indah dan
berbahagia, biarpun banyak juga gelapnya. Dan bukankah gelap itu ada, ialah
supaya teranglah tampak yang bercahaya itu?”. Kalimat
indah penuh makna tersebut adalah kutipan dari surat RA.Kartini kepada Nyonya
Abendanon pada tanggal 13 Agustus 1900.
Mungkin maksudnya, hidup
ini adalah anugerah besar dari sang pencipta. Kita mesti bersyukur karena
diberi nikmat kehidupan. Memang benar, dalam hidup ini akan banyak cobaan,
kesedihan dan penderitaan, tapi semua itu akan menjadikan kita semakin
bersyukur. Karena seluruh ujian yang kita terima tidak sebanding dengan nikmat
yang telah diberikan Allah.
Hidup ini pilihan, apakah
kita memilih selalu bersyukur atau terus berkeluh kesah. Apabila kita memilih
syukur, niscaya semua pemberian Allah akan kita gunakan hanya untuk mengabdi,
beribadah. Hidupnya kan bahagia meski secara ukuran duniawi serba kekurangan.
Dan janji Allah, jika bersyukur nikmat-Nya akan selalu ditambah.
Sementara orang yang
senantiasa mengeluh bisa berakibat kufur nikmat. Hidupnya bermuram durja. Dia
lupa, bukankah nikmat Allah itu hakikatnya tidak pernah bisa kita hitung
banyaknya, namun seakan dia tidak pernah mengecap sedikit pun nikmat Allah.
Semoga kita menjadi hamba
yang pandai bersyukur. Orang yang bersyukur kelak akan mendapatkan kenikmatan
yang lebih besar. Sementara orang yang kufur akan meratapi hidupnya di dunia
dahulu. Padahal semuanya tidak akan pernah bisa lagi diulang. Andaikata roda
kehidupan bisa diputar, “Oh, seandainya saja aku menjadi tanah.” (Surat
an-Naba 40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar