BNPB (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana) telah mencatat korban tewas dalam bencana
banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat bertambah menjadi
659 orang.
Berdasarkan data
BNPB yang ditampilkan dalam situs resmi mereka, jumlah korban hilang
sebanyak 475 orang di tiga provinsi terdampak. Sementara itu korban luka-luka
dalam bencana ini mencapai 2.600 orang. Jumlah warga terdampak banjir
besar di Aceh, Sumut, dan Sumbar tembus 3,2 juta jiwa. (Mengutip data dari CNN
Indonesia Selasa (2/12)).
Bencana banjir di
Sumatera adalah bencana nasional yang mengerikan sebagai akibat rusaknya hutan.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada pejabat atau perusahaan yang
menyatakan bertanggungjawab atas kejadian memilukan ini. Inilah kebiasaan di
negeri kita, tidak ada budaya kesatria kebanyakan sifatnya pengecut.
Apabila dikatakan
kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab,
“Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.” (al-baqarah
11). Itulah gambaran para perusak hutan di Indonesia.
Mereka selalu bersilat lidah bahwa yang mereka lakukan tidak merusak.
Apa dampaknya bila
mengaku bersalah?. Mengaku saja, paling hukumannya hanya ringan. Setelah itu Anda
bisa menikmati hasil jarahan seumur hidup. Lima tahun penjara, tapi dijalani
hanya setahun atau dua tahun. Lagi pula, penjaranya pasti memiliki fasilitas
mewah, bisa jalan-jalan nonton konser. Please, mengakulah wahai para perusak,
bertanggungjawablah…..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar