Amal
yang dicintai Allah dan bernilai di sisi-Nya adalah amal yang dilakukan secara
terus menerus, meskipun sebenarnya amal tadi terlihat sepele (amal kebaikan
yang kecil). Kita sudah sering mendengar sebuah hadits tentang Bilal Bin Rabah
ketika ditanya Rasulullah,
“Hai
Bilal, katakanlah amal yang sangat kau
pentingkan selama memeluk Islam, karena aku mendengar bunyi terompahmu di hadapanku di surga” Bilal
menjawab, “tidak satu pun amal yang lebih saya utamakan daripada mengerjakan
wudhu baik malam ataupun siang. Kemudian saya mengerjakan sholat setelah wudhu
semampu saya”.(HR.Bukhori)
Bilal Bin Rabah memiki amal sederhana
namun dilakukan sepanjang waktu terus menerus yakni menjaga wudhu dan sholat
sunah setelah wudhu. Amalan kebaikan yang dilakukan dengan istiqamah menjadikan
kita layak dicintai Allah. Banyak pilihan amal sunnah yang bisa kita jadikan
ladang amal untuk ‘memantaskan diri’ dicintai Allah. Kuncinya amal sunah
tersebut kita laksanakan dengan istiqomah, tentu lebih baik mengaji Al-Quran
setiap hari beberapa halaman daripada mengaji berapa juz namun hanya dilakukan
saat bulan Ramadhan saja.
Seorang
muslim hendaklah menjaga keistiqamahan dalam beramal, banyak dalil maupun as
sunnah yang memerintahkan kita agar senantiasa menjaga istiqamah dalam beramal.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :
“maka istiqamahlah (tetaplah) engkau (muhammad
dijalan yang benar) sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga
orang yang bertaubat bersamamu. Dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya dia maha melihat apa yang kamu kerjakan”
(Q.S Hud : 112).
Dulu di desa kami ada ‘figur’ bersahaja
yang layak dijadikan teladan istiqamah. Namanya Mbah Gunung, beliau adalah muadzin
masjid kami, setiap sholat lima waktu beliau istiqomah mengumandangkan adzan. Mbah
Gunung sudah siap di masjid sebelum masuk waktu sholat, setengah jam sebelum masuk
waktu subuh beliau sudah tiba di masjid. Setelah sholat Subuh pulang dan pasti
sudah di masjid sebelum waktu Dzuhur tiba. Setelah sholat ashar beliau biasanya
tidak pulang sampai malam, dan akan pulang setelah sholat Isya’ berjamaah. Kecintaannya
dengan sholat berjamaah sudah mendarah daging, bertahun-tahun beliau istiqamah
seperti itu. Sebenarnya ketika masih muda beliau adalah sosok pekerja keras,
ketika memasuki usia tua hidupnya hanya digunakan ibadah. Beliau menjalani masa
tuanya tinggal di rumah sendirian dan sebagian waktunya dihabiskan di masjid. Untuk
sekadar memenuhi kebutuhan makan sehari-hari sudah disiapkan oleh anak-anaknya.
Beliau wafat pada suatu pagi setelah sholat Subuh, tentu itu sangat mengejutkan
karena sehari sebelumnya masih ke masjid berjamaah bersama kami. Teringat menjelang
pemakaman beliau, hujan gerimis turun padahal sudah berbulan-bulan tidak turun
hujan, apakah itu pertanda beliau husnul khotimah ? Wallahu a’lam.
Allah memberi banyak
jalan hambanya untuk mendekati dan meraih cinta-Nya, jalan itu adalah
amalan-amalan sunah. Bagi yang senang menjalankan ibadah puasa sunah bisa
memilih sesuai kemampuan kita. Sholat sunah pun bermacam-macam pilihannya.
Apapun itu pilihan kita yang terpenting adalah kita mampu mendawamkannya
menjadi amalan khusus kita yang tidak pernah kita tinggalkan. Seperti dalam
sebuah hadits qudsi, Allah berfirman;
“Siapa
saja yang memusuhi wali-Ku, maka aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah
hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai
dibandingkan amal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku
terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah, sampai Aku
mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dia
gunakan untuk mendengar; menjadi penglihatan yang dia gunakan untuk melihat;
menjadi tangan yang dia gunakan untuk memegang; dan menjadi kaki yang dia
gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, sungguh akan Aku beri. Jika
dia meminta perlindungan kepada-Ku, sungguh akan Aku lindungi. “ (HR. Bukhari
no. 6502)
Subhanalloh... Ilmu yg sungguh bermanfaat. Mbah gunung, contoh orang yang beruntung. Di akhir hidupnya dipilih oleh Alloh untuk dekat dg Nya. Smg ilaihi roji'un.
BalasHapusMugi-mugi saged istiqamah kang nur...
HapusSubhanallah
BalasHapusTulisan yang sangat bermanfaat
Suwun ustadz...
HapusSangat bermanfaat... Mtr swn
BalasHapussami-sami pak aan
BalasHapus