Menulis itu aktivitas yang menyenangkan. Kalau ada orang yang punya kebiasaan minum kopi pagi hari, kemudian pagi iti dia sibuk sehingga tidak punya kesempatan untuk minum kopi, pasti dia akan merasa tidak nyaman. Ada sesuatu hal “penting” yang terlewatkan. Begitu pula menulis. Bila kita sudah membiasakan menulis kemudian karena ada udzur sehingga kita tidak bisa menulis, sudah pasti kita akan berusaha menutup kekosongan yang kita tinggalkan.
Membangun kebiasaan tidak cukup dalam seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan. Tapi membina kebiasaan perlu rentang waktu yang lebih lama dari itu. Di saat sebuah kebiasaan sudah melekat menyatu dalam diri kita, semua menjadi lebih mengalir dan mudah.
Janganlah berpikir yang rumit dalam menulis. Pada intinya kita hanya perlu menulis tidak perlu memaksakan menulis yang kita anggap bagus atau bermutu. Mungkin apa yang kita tulis benar-benar sesuatu yang tidak penting, tapi tetap saja akan membawa sebuah nilai yang kelak ada manfaatnya.
Anggap saja kita menulis sebagai bentuk filosofi menabung. Menabung faktanya, banyak yang hanya mengumpulkan pecahan kecil yang dia miliki. Tapi yang kecil itu akan menjadi kumpulan nominal yang besar. Tentu syaratnya satu, semua dilakukan dengan sistem yang berkesinambungan. Begitulah saya menganggap aktivitas menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar