Allah akan mengabulkan setiap doa hamba-Nya. Terkadang Allah mengabulkan segera doa tersebut sesuai dengan harapan dan permohonan (doa) mereka. Namun adakalanya Allah menunda pengabulan doa hamba-Nya sesuai dengan harapan dan permohonan mereka karena ada hikmah tertentu. Terkadang juga Allah mengabulkan doa hamba-Nya dengan bentuk yang berbeda dari harapan dan permohonan mereka karena permintaan dan permohonan mereka tidak mengandung kemaslahatan yang bersifat kontan. Sedangkan pada gantinya terdapat kemaslahatan yang bersifat kontan. Dan bisa jadi juga Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya dengan bentuk yang lain dari permintaan mereka karena apa yang mereka minta memang terdapat kemaslahatan.
“Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186).
Kita sebagai hamba yang tiada memiliki daya dan kekuatan, sudah seharusnya selalu bergantung dan meminta (berdoa) kepada Allah. Dengan keyakinan sepenuhnya bahwa Allah pasti mengabulkan doa-doa kita selama kita tidak membatalkan doa kita.
Bagaimana seorang hamba bisa membatalkan doa-doanya?. Jawabannya adalah, bila dia beroda kemudian dalam hatinya ada keraguan akan doanya. Ragu apakah doanya akan terjawab dan dikabulkan. Tidak yakin bahwa permintaannya akan dipenuhi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bukankah ini menyangsikan sifat Allah yang maha pemurah dan pemberi.
Berdoa adalah inti dari ibadah. Doa adalah jalninan hubungan hamba dengan penciptanya. Doa adalah lambang kepasrahan dan penyerahan mutlak kepada pemberi kehidupan kita. Maka dari itu, tetaplah berdoa…[].
Doa adalah lambang kepasrahan dan penyerahan mutlak kepada pemberi kehidupan.
BalasHapusLangitkan setiap Doa. Titip dan serahkan