Dalam praktiknya menulis bukanlah pekerjaan yang sekali jadi. Maknanya kita membutuhkan tahapan-tahapan. Tahapan yang pertama adalah persiapan menulis. Pada tahapan ini seorang penulis harus menyiapkan materi (ide) apa yang harus dia tulis. Mengumpulkan bahan-bahan pendukung bila diperlukan seperti referensi, data maupun dokumen pelengkap.
Tahapan kedua yakni proses menulis itu sendiri. Bila penulis telah memilih tema dan memiliki bahan pendukung proses menulis tentu lebih optimal. Ada garis terang yang mengarahkan seorang penulis pada poin yang ingin dia sampaikan. Menulis menjadi terarah dan runtut. Akan sangat berbeda bila memulai menulis, tapi tidak tahu apa yang harus ia tulis.
Pada tahap ketiga, penulis mesti melakukan editing. Proses menyunting tidak bisa dikerjakan bersamaan dengan proses menulis. Umumnya para penulis akan mengendapkan terlebih dahulu hasil tulisannya. Proses ini diperlukan karena biasanya akan selalu ada yang luput dari kejelian kita saat proses menulis. Pastinya kesalahan ketik akan tetap terjadi, penggunaan tanda baca sampai pemilihan diksi yang tidak tepat.
Menyunting bukan membuat tulisan yang baru. Kita hanya merapikan karya sehingga hasilnya semakin enak dibaca dan mudah dipahami. Katanya tulisan yang bagus itu cirinya mudah dimengerti maksudnya dan tidak berbelit-belit, ruwet.
Proses menyunting tidak harus dikerjakan oleh penulis sendiri. Bisa saja proses ini dilakukan oleh seorang editor. Tapi yang harus diingat, editor tidak boleh "membabat" habis sebuah karya tulis. Biarkan tulisan tampil dengan wajah penulisnya, karena setiap penulis pasti akan memiliki karakter berbeda sebagai ciri khusus sang penulis.
Rangkuman Zoom Meeting
BINCANG LITERASI, SPK Tulungagung
Ahad, 7 November 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar