Rabu, 29 Desember 2021

“DEJAVU” TIMNAS MERAH PUTIH



 

Sebenarnya saya tidak percaya istilah “kutukan” dalam permainan bola. Kutukan itu hanya ada dalam mitos dongeng yang biasa kita dengarkan masa kecil dulu. Dalam permainan sepak bola murni hanya ada skill pemain, taktik pelatih dan selebihnya faktor keberuntungan yang akan menentukan hasil permainan.

Ketika timnas kita bermain dengan tim eropa, Italia misalnya. Kita tentu tidak berharap timnas akan beruntung bisa mengalahkan mereka. Karena dari segi skill pemain, taktik permainan maupun pengalaman kita jauh tertinggal dari Italia. Akan terdengar lucu seandainya kita berambisi mengalahkan tim yang lebih baik hanya karena faktor keberuntungan.

Tentu sangat beda kalau kita membandingkan Italia dengan Thailand. Sebagai sesama negara asia tenggara Thailand tidak jauh beda dengan kita. Dari skill dan fisik pemain, kualitas tim pelatih maupun mentalitas bermain. Tapi mengapa ketika bertemu Thailand timnas kita selalu kesulitan meraih kemenangan. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari kegagalan mengimbangi Thailand.

Dalam final piala AFF 2020 kali ini kita juga tercengang melihat hasil pertandingan leg 1 antara timnas Indonesia dengan Thailand. Kita kalah dengan skor yang sangat telak, 4-0. Seakan harapan meraih tropi piala AFF sudah pupus. Memang perjuangan timnas kita belum berakhir, masih ada leg 2 tanggal 1 Januari 2022 nanti. Tapi kita juga harus realistis. Mengalahkan Thailand dengan skor minimal 5-0 seakan menjadi misi yang mustahil.

Timnas kita seperti mengalami dejavu final piala AFF. Sering masuk sampai babak final, tapi belum berhasil meraih tropi juara. Secara teknis permainan sebenarnya kita memiliki harapan yang besar ketika melihat sepak terjang timnas kita dari babak grup sampai semifinal. Mereka produktif dalam mencetak gol dan belum pernah mengalami kekalahan. Tapi yang menjadi misteri, ketika partai final semua menjadi berubah.

 

Bersambung…

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kompetisi Sarat Uang

  Pillkada serentak telah selesai dilaksanakan kemarin, Rabu tanggal 27 November 2024. Hanya pemilihan gubernur Jakarta yang belum tuntas,...