Sabtu, 4 Desember 2021 Gunung Semeru
(Mahameru) meletus yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dan dinyatakan
hilang, ribuan warga mengungsi. Erupsi Gunung Semeru juga membuat ribuan unit
rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan rusak. Gunung Semeru yang
terletak di Lumajang Jawa Timur memang termasuk salah satu gunung api aktif di
Indonesia.
Riwayat panjang erupsi Gunung Semeru terekam
dalam catatan sejarah. Namun demikian banyak kalangan yang terkejut dengan
erupsi kali ini. Setelah sekian lama “diam” tiba-tiba Semeru mengejutkan. Tentu
erupsi kali mengejutkan karena dampak letusannya yang begitu besar.
Letusan gunung berapi merupakan bencana alam
yang tidak dapat kita cegah. Tak ada teknologi yang canggih sekalipun bisa
menghalangi erupsi gunung berapi. Yang mungkin dilakukan masih sebatas
menciptakan peralatan yang dapat memberi peringatan dini akan terjadinya
letusan gunung berapi.
Sejarah panjang erupsi Semeru semestinya
menjadikan masyarakat bisa memahami “kebiasaan” dari gunung tertinggi di pulau
Jawa ini. Masyarakat sekitar gunung berapi dan para ahli vulkanologi semestinya
bisa mempelajari sampai sejauh mana jarak aman untuk membangun pemukiman.
Karena bagaimanapun juga amat berhaya bila tinggal dalam radius letusan gunung
berapi.
Tidak selamanya erupsi berdampak buruk bagi
alam. Lava yang mengalir dan semburan awan panas dengan abu vulkaniknya tentu
memberi perubahan pada ekosistem di sekitarnya. Dampak gunung meletus diyakini
memiliki sisi positif yakni akan menciptakan ekosistem baru. Tanah yang gersang
akan kembali menjadi subur. Hutan yang rusak akibat letusan akan segera
digantikan dengan pepohonan baru dengan membawa ekosistem baru juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar