Publik pecinta sepak bola tanah air tentu masih kecewa dengan pencapaian timnas Indonesia pada piala AFF 2020 yang telah berakhir pekan kemarin. Timnas harus pulang ke tanah air dengan predikat runner up (juara kedua), dan ini sudah yang ke-enam kalinya. Namun di balik kegagalan ada harapan besar yang bisa kita “gantungkan” pada garuda-garuda muda kita. Ya, mereka tampil dengan permainan yang luar biasa.
Di balik gaya bermain yang menawan, ada sosok yang tidak bisa kita abaikan yakni pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong. Pelatih berdarah Korea Selatan ini sukses membuat perubahan yang signifikan yaitu sepak bola ala menyerang yang cepat. Tentu sebagai pelatih berkelas dia punya segudang pengalaman dalam dunia kepelatihan. Satu yang selalu diingat oleh penggemr bola Shin Tae Yong pernah melatih timns Korsel di pentas piala dunia.
Ada sukses pasti ada kerja keras dan disiplin. Dan begitu pula yang diterapkan Coach Shin Tae Yong dalam menangani timnas Indonesia. Dia dikenal sosok keras tanpa ampun terhadap pemain yang tidak disiplin. Sudah banyak pemain yang menjadi “korban” ketegasannya. Ketika pemain tidak disiplin dia tidak segan-segan mencoret dari daftar pemain timnas. Tidak peduli apakah sang pemain memiliki skill yang bagus, karena yang terpenting pemain harus memiliki attitude dan disiplin yang baik.
Jadi jangan coba-coba melanggar aturan pelatih, karena akibatnya pemain pasti akan disingkirkan. Dan kita bisa memahami apa yang diterapkan pelatih timnas saat ini. Bagaimana mungkin kita mengharap timnas meraih gelar bergengsi apabila mereka tidak memiliki disiplin yang tinggi.
Sebuah kutipan mengatakan, “Ada dua jenis rasa sakit yang akan kamu alami dalam hidup; rasa sakit karena disiplin dan rasa sakit karena penyesalan. Disiplin itu beratnya ons, sedangkan penyesalan beratnya berton-ton". Disiplin memang berat, tapi buahnya amat manis untuk dinikmati. Tak diragukan lagi disiplin merupakan bagian dari proses meraih prestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar