“Ojo Dumeh” adalah falsafah lama yang berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti jangan mentang-mentang. Tentu yang menjadi sasaran dari falsafah ini adalah mereka yang memiliki kelebihan dari orang lain. Bisa jadi karena memiliki kepandaian, harta benda ataupun kedudukan yang tinggi.
Orang-orang yang dilebihkan oleh Allah dari yang lain akan memiliki godaan hati untuk pamer dan bangga dengan apa yang dipunya. Bila hasrat itu tidak terkendali yang pasti akan terjadi adalah lahirnya orang-orang sombong yang merasa memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang lainnya.
Kelebihan dan kekurangan sudah menjadi "kehendak-Nya" sejak kita belum diciptakan. Karena ada kelebihan dan kekurangan, sistem kehidupan ini bisa berjalan dengan baik. Ada hubungan saling membutuhkan dan kerja sama. Kelebihan tidak sepantasnya menjadi alasan orang merasa lebih tinggi dari orang lain. Karena hakikat kemuliaan hanya Allah yang Mahatahu.
Ojo dumeh, jangan mentang-mentang karena apa yang melekat pada diri kita hanyalah titipan semata. Tak satupun yang dianggap milik kita benar-benar menjadi milik kita. Bagaimana mungkin kita menyombongkan sesuatu yang bukan milik kita sesungguhnya.
Apabila nilai-nilai falsafah yang sederhana ini dimanfaatkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa karena nilai-nilai ini adalah ini nilai-nilai lama bangsa Indonesia, khususnya masyarakat jawa yang tidak pernah pudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar