Bila kita mengamati dengan saksama, situasi yang sedang terjadi saat ini (pandemi) mirip roller coaster. Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun sedemikian rupa.
Mengapa mirip roal coaster?. Karena terkadang naik tinggi, beberapa waktu kemudian turun drastis. Kata para pakar kesehatan apa yang terjadi saat ini sudah memasuki gelombang serangan yang ketiga. Entah sampai berapa kali gelombang pandemi yang akan menyerang, kita orang awam tidak akan tahu.
Dunia pendidikan juga mengalami imbas “roller coaster” pandemi. Pada bulan september tahun kemarin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) resmi dibukaa meski dengan format terbatas. Sebuah langkah penting yang disambut suka-cita oleh seluruh kalangan masyarakat dan aktivis pendidikan. Keputusan yang dinilai sangat tepat mengingat pembelajaran dalam jaringan dirasa banyak mengalami permasalahan.
Kini, PTM harus dihentikaan kembali. Sudah pasti banyak suara sumbang menanggapi keputusan yang kembali memberlakukan PJJ kembali. Situasi anak yang mulai kembali menemukan ritme belajar, mendadak harus “dipaksa” belajar jarak jauh dengan mode yang monoton dan kering kreativitas. Hasilnya, hampir pasti menurunkan minat dan semangat belajar anak.
Kita semua tentu berharap PJJ kali ini berlangsung tidak lama. Tidak seperti pembelajaran daring pada periode sebelumnya yang berlangsung selama 18 bulan lebih. Untuk selanjutnya pandemi akan melandai, tidak ada lagi lonjakan dan akhirnya benar-benar selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar