Rakyat kecil,
Pasti kecil orangnya,
Karena kurang gizi,
Pasti kecil dapat duitnya,
Pasti kecil tempat tinggalnya,
Pasti kecil keinginannya,
Pasti kecil bohongnya,
Pasti besar imannya,
Dan besar di mata Tuhan,
Beda dengan Pembesar,
Pasti besar orangnya,
Pasti besar dapat duitnya,
Pasti besar rumahnya,
Pasti besar keinginannya,
Pasti besar kantong bajunya,
Pasti besar bohongnya,
Pasti kecil imannya
dan kecil di mata Tuhan
Dan aku lapar sekali…
Puisi di atas, karya Nurjanah anak sekolah dasar yang saya
kutip dari buku karya Prof.Syafi’i Maarif. Puisi yang menggambarkan jeritan orang kecil. Orang-orang yang termarjinalkan oleh mereka yang rakus kekayaan dan jabatan. Pedihnya hidup karena tidak mendapat keadilan,
dan bahkan hak-haknya juga sering dirampas.
Anak sekecil itu sudah bisa “membaca” dengan lugas apa
yang dilihatnya. Mampu memahami situasi yang timpang yang sedang terjadi dalam
masyarakat. Kesenjangan antara nasib rakyat kecil dengan para penguasa.
Ada keputusasaan di sana. Jangan harap orang kecil
menemukan keadilan di dunia. Karena itu hal yang sulit ditemukan. Bagai mencari
jarum dalam tumpukan jerami. Keadilan hanya untuk mereka yang memiliki
kekuasaan, atau bagi mereka yang memiliki kantong tebal.
Tapi juga ada harapan di sana. Kelak semua orang akan
menuai apa yang ditanam di dunia. Menanam kebaikan akan mendapat balasan, dan begitu
pula mereka yang selalu berbuat zalim akan merasakan beratnya siksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar