Dalam budaya masyarakat kita, sudah
menjadi hal yang biasa mengadakan selamatan. Mau bepergian ibadah haji selamatan
pulang juga mengadakan selamatan. Mendapatkan rezeki berlimpah bersyukur dengan
selamatan, demikian pula terhindar dari musibah juga selamatan.
Terkadang masyarakat kita menggunakan
istilah metri maupun kenduri dalam melaksanakan selamatan. Istilah yang dipakai
memang bermacam-macam tapi pada prinsipnya isinya sama saja. Mengundang
tetangga, berdoa, kemudian acara makan-makan.
Bagi kelompok tertentu, acara selamatan
yang sudah menjadi budaya turun-temurun ini dianggap ajaran yang menyimpang dan
tidak sesuai syariat. Bahkan dengan bahasa yang lebih keras sebagian menganggap
semua itu bagian dari bid’ah.
Pendapat yang menganggap selamatan atau
metri sebagai bagian dari bid’ah memang terlalu berlebihan. Mereka tidak bisa
memahami bahwa istilah metri, kenduri maupun selamatan hanyalah bahasa budaya. Itu
hanya kulit luarnya saja. Inti dari budaya selamatan adalah bersedekah.
Apa dilarang agama bila sedekah dikemas
dengan cara silaturrahim, mengundang tetangga dan kerabat. Tentu semua itu boleh-boleh
saja dilakukan. Bersedekah dengan makanan dan minuman merupakan tuntunan
syariat yang dianjurkan dan membawa banyak hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar