Moderasi beragama sebagai salah satu program
pemerintah, masif terus digaungkan melalui Kementerian Agama. Suka atau tidak
suka, paham radikal memang ada dan menyebar dalam masyarakat. Kita tidak bisa menafikan
fenomena radikalisme yang akan mengancam kerukunan bangsa.
Isu radikalisme tidak hanya tertuju pada ajaran Islam.
Sangat tidak adil bila berbicara masalah radikalisme kemudian hanya mengaitkan
dengan ajaran Islam. Karena faktanya, radikalisme bisa tumbuh dan muncul dari
penganut agama apapun.
Salah satu bentuk moderasi beragama adalah
toleransi beragama. Hidup tanpa menjunjung nilai toleransi mustahil akan tercipta
perdamaian. Namun perlu kita pahami, bahwa toleransi juga memiliki
batasan-batasan yang jelas. Toleransi tidak mengharuskan kita kehilangan
identitas agama kita.
Dalam urusan sosial tidak masalah bila saling
tolong menolong dan bekerjasama, namun dalam urusan ibadah sudah terang tidak
bisa dicampur aduk. Bagimu agamamu, bagiku agamaku.
Toleransi harus, tapi jangan kebablasan. Rasanya
berlebihan bila sekadar untuk menunjukkan toleransi umat Islam harus ikut
merayakan hari raya agama lain. Sebagaimana kita juga tidak pernah berharap
umat lain merayakan hari raya kita. Salam damai…#
Sepakat Pak Pri. Batasannya jelas kok.
BalasHapusTerima kasih Prof..
BalasHapus