Inti dari ibadah
puasa adalah imsak atau menahan diri. Menahan diri dari hal yang membatalkan
puasa sebenarnya bukan sesuatu yang berat. Namun menahan diri dari yang
membatalkan pahala puasa jauh lebih berat.
Kalau hanya tidak
makan dan minum, anak kecil pun banyak yang bisa melakukannya. Yang dikekang
dalam puasa memang tak terbatas sesuatu yang zahir saja. Karena menahan diri
untuk tidak makan dan minum sepanjang hari sebenarnya adalah hal yang tidak
sulit dilakukan. Akan jauh lebih sulit mengendalikan nafsu amarah, dengki, atau
sifat buruk lainnya.
Banyak orang berpuasa
hanya mendapatkan lapar dan haus. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat
Abu Hurairah ra, Nabi bersabda; "Berapa banyak orang berpuasa tidak
mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga". Hadits
ini menjelaskan bahwa puasa yang tidak berkualitas hanya akan menimbulkan rasa
lapar dan dahaga semata.
Puasa bukan sekadar
amalan lahir, tapi merupakan amalan lahiriah dan batiniah. Dikatakan puasa
tidak berkualitas karena hanya menahan perkara-perkara yang membatalkan puasa,
tapi ruh puasa kosong. Praktiknya, mulutnya memang tidak makan, namun sepanjang
hari hanya menggunjing keburukan orang.
Hati-hati terhadap
perkara yang membatalkan puasa itu penting, namun waspada terhadap
perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa juga tidak kalah pentingnya. Jangan
sampai amalan puasa kita hanya ibadah yang menggugurkan kewajiaban saja dan
tidak bernilai di sisi Allah. Semoga ibadah puasa kita benar-benar berkualitas
dan mengantarkan kita menjadi insan-insan yang bertakwa.
Benar Pak bahwa puasa yang sulit itu menahan diri dari hal2 yang mengurangi amal itu sendiri bukan soal makan dan minum
BalasHapusNggih Bu. Terima kasih
BalasHapus