Hari
ini kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan adalah
nikmat besar dari Allah yang wajib kita syukuri. Dengan kemerdekaan, kita
terbebas dari belenggu penjajahan, dari ketakutan, dan dari keterbatasan untuk
mengatur negeri ini sendiri. Allah berfirman:
“Ingatlah ketika kamu berjumlah sedikit, tertindas di
bumi, kamu takut orang-orang akan menculikmu, maka Allah melindungimu, menguatkanmu dengan pertolongan-Nya, dan memberikan
rezeki kepadamu dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Anfal: 26)
Ketika Rasulullah menerima risalah kenabian dan mulai
berdakwah, beliau mendapat tantangan yang sangat keras dari orang-orang kafir di
kota Makkah. Periode dakwah di Makkah menjadi masa-masa yang berat karena
jumlah umat Islam masih sangat sedikit dan menghadapi kaum kafir yang sangat
kuat.
Sebaliknya, ketika Rasulullah dan para sahabat sudah
hijrah di Madinah, dakwah Nabi dapat disampaikan dengan leluasa dan tidak lagi
mendapat ancaman. Sahabat Muhajirin dan Ansor dapat menyerap berbagai ilmu yang
diajarkan Nabi dan beribadah dengan tenang sehingga ajaran Islam berkembang
dengan pesat.
Itulah perbedaan ketika hidup dalam kekangan penguasa
zalim dan hidup di masa kemerdekaan. Mungkin kalau bisa kita ibaratkan, masa
sebelum hijrah umat Islam masih dalam zaman penjajahan. Dan tatakala sudah
hijrah ke Madinah umat Islam sudah memperoleh kemerdekaannya.
Dulu, para pendahulu kita berjuang dengan pengorbanan
harta benda bahkan nyawa demi meraih kemerdekaan. Maka sudah sepatutnya kita
yang hidup di zaman merdeka ini mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang
bermanfaat, bukan dengan kemalasan dan perpecahan sesama anak bangsa.
Dengan kemerdekaan, kita bebas menuntut ilmu di
sekolah dan universitas tanpa takut dilarang. Kita bebas bekerja untuk mencari
rezeki yang halal demi menghidupi keluarga. Kita bebas beribadah di masjid,
melaksanakan dakwah, dan mengamalkan ajaran Islam tanpa rasa takut sesuatu yang
dulu sangat sulit dilakukan di masa penjajahan.
Bersyukur atas nikmat kemerdekaan tidak hanya dengan
ucapan, tetapi juga dengan tindakan nyata: menjaga persatuan, menaati aturan,
bekerja dengan jujur, serta semampu mungkin berkhidmah pada negeri yang kita
cintai ini sesuai bidang atau profesi masing-masing. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa di pagi hari merasa aman di tempat
tinggalnya, sehat badannya, memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah
dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Aman di negeri sendiri adalah bagian dari kemerdekaan.
Jangan sampai nikmat ini dicabut karena kita mengisinya dengan kerusakan,
perpecahan, dan saling memfitnah. Mari kita jaga negara ini agar tetap aman,
damai, dan makmur, sehingga anak cucu kita kelak masih dapat merasakan manisnya
kemerdekaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar