"Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan luar biasa adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan puas." Begitu pesan luar biasa dari Steve Jobs. Dia adalah seorang raja bisnis, desainer industri, investor, dan pemilik media Amerika. Dia adalah ketua, Chief Executive Officer (CEO), bersama dengan salah satu pendiri Apple Inc. Jobs dikenal luas sebagai pelopor revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Pekerjaan apapun yang kita lakukan bila tidak didasari cinta dan passion maka akan menghasilkan sesuatu yang biasa saja. Seorang pelukis, akan menciptakan lukisan indah karena dia melukis dengan sepenuh kemampuan dan rasa. Penulis pun demikian. Apa yang dia tulis akan menjadi “sesuatu”, meginspirasi dan memberikan pencerahan bila dia menulis dengan landasan cinta. Aktivitas yang merupakan gerak tubuh harus selaras dengan jiwa. Bila gerak tubuh seiring dengan semangat yang menjiwainya, pertanda ada hal istimewa yang kelak akan diraihnya.
Kira-kira mana yang lebih dahulu, mencintai pekerjaan tertentu kemudian kita melakukannya. Atau melakukan pekerjaan kemudian lama-kelamaan kita mencintainya. Sepertinya tidak menjadi hal penting untuk dibahas, yang penting melakukan aktivitas harus dilandasi rasa suka yang mendalam. Seperti apa kata orang, bukankah cinta bisa tumbuh karena sebuah kebiasaan. Witing tresno jalaran songko kulino. Sesuatu yang tidak kita sukai bisa menjadi hal yang kita cintai bila kita sering mengerjakannya. Menulis misalnya, pada awalnya kita tidak suka. Tetapi karena sudah terbiasa, menulis menjadi aktivitas yang kita cintai dan kita kerjakan terus setiap hari.
Ada yang dicinta giat bekerja, Entah apa, entah siapa. Karena cinta jiwa gairah, tanpa cinta hidup pun hampa. Ternyata amat utama adanya cinta, Hai, begitulah kata para pujangga. Kalau ini kata Bang Haji Rhoma Irama. Cinta menjadi faktor utama dalam kehidupan manusia, katanya. Dengan mencintai sesuatu kita menjadi giat bekerja. Hidup menjadi penuh gairah dan bermakna.
Sepertinya kita harus mengambil pilihan yang tegas. Melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bila melakukan aktivitas tertentu mesti dengan sepenuh hati dan tumpuan cinta. Atau kita tinggalkan sama sekali. Karena bila melakukan sesuatu dengan tanggung, tidak total, ada kemungkinan semua menjadi hal yang mengecewakan.
Mantap Mas. Mari istiqamah menulis
BalasHapusNggih suwun prof.
BalasHapus