Banyak yang merasa tidak bisa menulis, padahal
sebenarnya mereka mampu menulis. Yang terjadi sebenarnya adalah belum memulai menulis. Ada saja belasan alasan yang membuat enggan menulis, padahal
menulis hanya membutuhkan alat tulis dan memulai dengan satu kata saja. Banyak
yang memiliki keterbatasan tetapi mereka bisa menulis. Untuk bisa menulis mereka harus
berjuang karena semua tidak pernah mudah dilakukan.
Sembilan tahun terakhir menderita cerebral
palsy (gangguan fungsi otak dan jaringan saraf) tidak menghalangi Josh Barry
menulis dengan hidungnya. Putu Agus Setiawan, ia tetap berkarya meski
lahir dengan kondisi yang tidak sama dengan orang normal lainnya. Agus
menderita kelainan genetik bernama muscular dystrophy. Penyakit itu
membuat beberapa bagian tubuh Agus susah digerakkan. Namun demikian, penyandang
disabilitas asal Bali ini telah menerbitkan 5 judul buku. Agus mengetik
naskah buku-bukunya hanya menggunakan satu jari.
Satu lagi Irfan Hafiz penulis dari Sri Lanka.
Anak yang semula riang itu diperkirakan dokter tidak akan melampaui usia 13
tahun. Ia mengidap Distrofi Otot Duchenne (DMD), ganggguan bawaan
kelemahan otot. Tapi karena tekadnya ia mampu menulis meski hanya dengan satu
jarinya. Ya, perlahan seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan lagi hingga
tinggal sati jari yang masih berfungsi.
Sebelum wafat di usia 37 tahun Irfan sempat
menulis tiga buah buku, "Silent Strugle", "Moments of
Merriment" dan "Strugle of Though" yang luar biasa isinya dan
karena caranya ia menulis. Kisahnya menginspirasi jutaan orang di dunia.
Kegigihannya dalam menulis menjadi pemantik semangat berkarya.
Mereka yang hidup dalam keterbatasan ternyata
mampu memberikan terang bagi orang lain. Mereka melintas batas jauh melampaui
kemampuan diri sendiri. Lalu mengapa kita yang diberikan kesempurnaan belum
bisa meniru jejak langkahnya. Kita mesti merenung dengan kejernihan hati. Apa
kontribusi kita dalam kehidupan ini. Benarkah kita sudah banyak memberi
kemanfaatan bagi orang lain. Atau seluruh hidup kita hanya urusan kesenangan
dan menurutkan keinginan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar