Dalam kehidupan kita
sehari-hari, tampil berbicara di depan umum menjadi suatu yang lazim dilakukan.
Dalam kegiatan apapun pasti membutuhkan orang-orang yang bertugas menjadi pengisi
acara, entah itu menjadi pembawa acara (MC), pemberi sambutan, ataupun yang
memimpin doa.
Meski kemampuan
tampil atau berbicara di depan umum memang dibutuhkan dalam aktivitas
masyarakat, namun faktanya tidak banyak orang yang berani untuk melakukannya.
Kita lihat buktinya. Yang jadi MC, memimpin doa, menyampaikan sambutan orangnya
tetap itu-itu saja.
Umumnya orang akan
takut berbicara di depan orang banyak. Rasa takut ini reaksinya bisa
bermacam-macam. Dalam dunia medis, rasa takut yang dialami seseorang ketika
harus berbicara di depan umum disebut dengan istilah glossophobia.
Gejala umum dari glossophobia
di antaranya adalah detak jantung yang cepat, keringat dingin keluar, tangan
dan kaki bergetar bahkan terkadang sesak nafas. Fobia ini dapat terjadi
pada siapa saja, dari berbagai rentang usia, dan kelas sosial.
Glossophobia atau
takut berbicara di depan umum harus dilawan. Semakin seseorang menghindar untuk
tampil di depan umum maka akan semakin besar rasa takutnya. Suatu waktu orang mungkin
bisa beralasan sedang sakit demi mengelak untuk tampil, tetapi lain waktu ia
harus menghadapi permintaan yang serupa dan begitu seterusnya.
Melawan rasa takut
atau malu tampil yang paling efektif hanya dengan sering tampil. Mungkin sekali
dua kali orang akan melihat kita gemetaran menahan malu, tapi itu tidak akan berlangsung
lama karena semakin sering maju akan hilang rasa takutnya. Pada mulanya memang
harus memaksakan diri, untuk selanjutnya orang akan belajar dan akan tampil
lebik baik.
Luar biasa konsisten, mantap
BalasHapusTerima kasih pak Darwi
BalasHapusLuarbiasa pak.
BalasHapusMatursuwun mas alìf
BalasHapus