Senin, 14 Oktober 2024

Sahabat Berdebat



Tidak lama setelah Abu Bakar dibaiat menjadi Khalifah untuk memimpin umat Islam, beliau menghadapi beberapa masalah krusial. Muncul beberapa orang yang mengaku menjadi nabi, sementara ada beberapa kabilah menyatakan keluar dari Islam atau murtad. Selain murtad, mereka yang masih bertahan dengan Islam tak mau membayar zakat kepada Abu Bakar.

Ada yang yang beranggapan bahwa pembayaran zakat sebagai upeti yang sudah tak berlaku lagi sesudah Rasulullah tiada. Zakat, menurut hemat mereka, boleh dibayarkan kepada siapa saja yang mereka pilih sendiri sebagai pemimpinnya di Madinah. Mereka mogok tak mau membayar zakat dengan menyatakan bahwa dalam hal ini mereka tidak tunduk kepada Abu Bakar.

Umar bin Khattab selaku sahabat dekat Khalifah Abu Bakar berpendapat untuk tidak memerangi umat yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sementara Khalifah Abu Bakar teguh mempertahankan pendiriannya, untuk memerangi kelompok yang tidak mau membayar zakat. Kedua sahabat utama Nabi itu berbeda pendapat bahkan berdebat tajam, tapi tetap saling menghormati.

Pada riwayat yang lain dikisahkan, Umar mendatangi Abu Bakar dan berkata bahwa mayoritas korban perang Yamamah adalah para penghafal Al-Quran. Sebab gugurnya mereka, Umar khawatir sebagian besar Al-Quran juga akan hilang, dan ia (Umar) punya pendapat, sebaiknya Abu Bakar segera memerintahkan seseorang untuk melakukan dokumentasi atau pengumpulan Al-Quran.

Abu Bakar merespon pendapat Umar tersebut dengan bertanya tentang sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Umar kemudian menjawab disertai sumpah ‘demi Allah, ini adalah ide yang baik’. Umar terus membujuk Abu Bakar hingga Allah memberi ‘kelapangan dada’ Abu Bakar dan akhirnya ia setuju dengan usulan Umar. Kemudian Abu Bakar menugaskan tugas mulia ini kepada Zaid Bin Tsabit.

Dalam sejarah Islam, kita memiliki khazanah tokoh-tokoh besar yang memberikan teladan kepada umat, Abu Bakar dan Umar di antaranya. Meski sahabat, ternyata Abu Bakar dan Umar sering berdebat. Tentu perdebatan mereka bukan masalah pribadi tetapi masalah yang esensial dan kepentingan kemaslahatan umat.

Sahabat yang baik adalah orang yang selalu ada untuk mendukung, mau memberikan nasihat ketika diperlukan, dan bahkan mengkritik kita agar menjadi pribadi yang lebih baik.

 

 





1 komentar:

Belajar Sepanjang Hayat #2

  Tentu tak akan ada orang yang mau hidupnya merugi. Dan kerugian yang sebenarnya bukan kehilangan materi, namun kehilangan waktu. Bukankah ...